aku berlutut dilantai
dibawah ujung kakimu
serpihan hati yang terburai
kupunguti satu per satu
butiran air mataku tumpah
membasahi bumi yang kering
membalut sendiri luka bernanah
batin menjerit dimalam yang hening
aku masih mencoba merajut asa
ditengah derita yang menghimpit
demi hasrat yang dinamakan cinta
aku tak peduli walau terasa sakit
sudah sempurnakah kekejamanmu
hingga kau membuatku seperti ini
teruskan saja berbuat semaumu
kutetap menjaga cinta sampai mati
tidakkah ini sudah cukup sbagai bukti
bahwa cintaku ini adalah yang sejati
biar seribu pedang menyayat luka hati
aku bertahan hingga akhir waktu nanti