Tuts mulai bernada sedih meresapi rasa saat kemerdekaan sudah ada
Tapi itu hanya sebagian kecil yang bisa menikmatinya
Masih banyak yang belum merasakan perjuangan pahlawan-pahlawan
Panggung gempita di tengah hiruk pikuknya perayaan kemerdekaan
Masih ada tangis yang belum selesai di pondok-pondok kecil
Bersuara lirih harus mennaggung beban berat
Bersama keringat yang selalu keirng diterpa sinar mentari
Tuk sesuap nasi yang kadang harus berebut dengan tangan-tangan kecil lainnya
Tapi ada yang begitu rakus makan uang rakyat
Bernyanyi keras dengan suara lantangnya
Katanya membela rakyat kecil tapi itu hanya omong kosong
Bermulut manis dengan wajah agamis tapi hati perampok
Merampok jiwa-jiwa yang lelah
Tak ada suara hati lagi dibalik kata-kata manisnya
Hanya memperkaya diri sendiri saja
Pongah wajahmu memandang rendah apa yang dia tahu
Inikah yang dikatakan sudah merdeka???
Merdeka dalam dekapan perampok-perampok berdasi???
Saat ada yang melawan mereka, mereka lawan lagi
Kalau perlu lidah tajamnya menusuk
Kalau perlu fitnah atas agama dilancarkannya
Agar hidupnya tetap kaya dari uang rampokan
Inikah wajah kita???????
Entahlah…
Aku sendiri bigung melihat dan mendengarnya
Hati nurani kita kemana????? Hilang??????
Tanyakan saja pada rumput yang bergoyang… mungkin dia tahu
Cirebon, 16 Agustus 2016
Memperingati hari kemerdekaan. Masih adakah nurani di hati bangsa ini????
Sumber gambar : https://her3nirmala.wordpress.com/2012/07/01/tanyakan-pada-rumput-yang-bergoyang-lirik/
Entah kenapa aku belum merasa merdeka.. uhuks.
banyak hal yg masih hrs dibenahi yg mb Grace