Senja di Bibir Danau Toba

toba

semilir angin menyapa pucuk daun cemara
diantara tatapan lembut sinar surya
sejuk udara menyelimuti sekujur kulit ari
riak gelombang kecil bekejaran tiada henti

Bacaan Lainnya

hamparan air disepanjang arah mata
kilau emas berbinar didataran muka
terkulai rebah dipangkuan lereng bukit
dibawah naungan sendu wajah langit

kusandarkan tubuhku di bahu kirimu
dekapan lenganmu membuatku terasa nyaman
seandainya aku bisa hentikan waktu
peluk aku dan jangan pernah kaulepaskan

seuntai kata cinta kau selipkan
diantara bunga hati bermekaran
berada disisimu laksana surga
keindahan suasana tiada tara

masih tersimpan dalam bingkai memori
meski bertahun telah berlalu pergi
kala berdua menyusuri tepi danau
kedua tangan kita lekat jadi satu

kini aku kembali berada disini
tempat dimana dulu kita pernah bersama
meski kau tak kan mungkin lagi menemani
biarkan saja aku sekedar bernostalgia

rumput dan ilalang menjadi saksi
saat kedua hati saling bertautan
mereka bertanya mengapa aku sendiri
aku hanya terdiam tak mampu menahan

sudut mataku menyimpan embun
teringat kembali masa silam
tembang kerinduan kembali mengalun
mengajakku sejenak tenggelam

dingin air danau mengusik ujung kaki
aku terbangun dari buai lamunan
menyadari apa yang telah terjadi
tiada guna hanyut dalam kesepian

seiring dengan langkahku pulang
sayub suaramu memanggil namaku
samar wajahmu masih terbayang
terlukis di kanvas danau biru

kutitipkan kenangan kala senja
bersamamu dibibir danau toba

.oOo.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.