Sebaris Pesan Rahasia

1367579464709767842

 

tiba tiba mataku menangkap selembar kertas
terkulai dilantai kayu dibawah ranjang tidurmu
mulanya aku tak curiga
kupikir potongan kartu belanja

tapi naluriku bicara lain tergerak menuju kearah benda itu
kudekati dan kuulurkan lenganku sekedar meraihnya
kemudian aku amati apa sesungguhnya yang tertera
ada sebaris coretan kata :
aku tunggu jam 9 malam, ditempat biasa kita bertemu..”

setelah kubaca pesan itu
pandanganku berkunang kunang
tatap mataku menembus langit langit kamar
beraneka ragam macam yang ada di pikiran
berkecamuk kesana kemari tak karuan

kupercayakan hatiku padamu selama ini
tak sepenuhnya kau pertahankan
semua apa yang aku beri
sepertinya kau sia siakan

aku terduduk diatas kasur busa mengajak pandanganku terjatuh ke lantai
seluruh rongga di hati ini perih terasa menyadari semuanya hilang percuma

aku bertanya dalam hatiku sendiri,
apa salahku hingga kamu tega mengkhianati
dadaku mulai terasa sesak
bagai serangan jantung mendadak

seperti inikah caramu melukiskan makna setia
dimanakah kau simpan kata kata cinta

bila dirimu sudah tak sayang
mengapa kau tak berterus terang
bila dirimu memang sudah bosan
mengapa tak kau nyatakan

bumi tempatku berdiri seakan terguncang
udara disekitarku bernafas sudah tak nyaman
ingin rasanya aku bangkit dan pergi mengasingkan diri
tak sanggup menerima apa yang telah terjadi

tak mau berlama lama menyesali diri
aku mencoba mencari sebatang pena
dibawah pesan rahasiamu itu
kembali aku tambahkan sedkit tulisan
“Selamat tinggal, jangan pernah mencariku lagi”

langkah demi langkah aku jalankan
meski terasa berat tapi aku paksakan
berharap segera tinggalkan ruang kamarmu
yang menyisakan segudang kekecewaanku

tak sadar airmataku mengalir
kubiarkan saja untuk mengusir
derita batinku yang sedang meradang
agar lega perasaanku sekarang

Tuhan tolong bimbing aku
menyusuri jalan yang Kau takdirkan

semoga saja dia nanti
membaca balasan tulisanku
sekedar membuatnya mengerti
bahwa aku telah ikhlaskan dia pergi

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.