Rumah Putih

past2

aku terdiam didepan rumah putih
disini sekian puluh tahun beralih
ibuku terbaring diatas kasur putih
menahan rahimnya yang perih
serorang perempuan berbaju putih
menemaninya bertarung nyawa

disini di rumah putih
tengis pertamaku pecah
selimut putih berlumuran darah
sebagai bukti pengorbanan ibunda

wajahnya yang pucat pasi
setelah menahan selaksa nyeri
demi sekedar melepasku
terlahir dimuka bumi

lengkung senyum dibibirnya
sambil menatapku mesra
dalam pelukan ibunda
aku merasa nyaman tiada tara

rumah putih itu kini nampak usang
namun masih menyimpan kenangan
sebagai saksi bisu
di hari pertamaku

meski ibunda telah tiada
hanya rumah putih yang bisa bicara
dalam diam terdengar ibunda berkata,
”nak, disini dulu, ibu melahirkanmu”

Ibu, betapa aku merindu
saat berada dalam pelukan
ketika lirih kau dendang lagu
sungguh terasa teduh nyaman

lautan kasih sayang ibunda
bertaburan bagai bintang di angkasa
ikhlas dan murni sepanjang masa
mengisi setiap nafas yang kuhela

terima kasih tak terhingga
atas kasih yang telah kau beri
untuk cinta yang sudah tercurah
hingga aku beranjak dewasa

dalam linang airmataku
setangkup doa untuk ibunda
Tuhan, sayangi ibu sepenuh kasih
seperti yang ibu lakukan untukku
sejak di rumah putih
hingga akhir hayatnya…

.oOo.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.