aku terdiam didepan rumah putih
disini sekian puluh tahun beralih
ibuku terbaring diatas kasur putih
menahan rahimnya yang perih
serorang perempuan berbaju putih
menemaninya bertarung nyawa
disini di rumah putih
tengis pertamaku pecah
selimut putih berlumuran darah
sebagai bukti pengorbanan ibunda
wajahnya yang pucat pasi
setelah menahan selaksa nyeri
demi sekedar melepasku
terlahir dimuka bumi
lengkung senyum dibibirnya
sambil menatapku mesra
dalam pelukan ibunda
aku merasa nyaman tiada tara
rumah putih itu kini nampak usang
namun masih menyimpan kenangan
sebagai saksi bisu
di hari pertamaku
meski ibunda telah tiada
hanya rumah putih yang bisa bicara
dalam diam terdengar ibunda berkata,
”nak, disini dulu, ibu melahirkanmu”
Ibu, betapa aku merindu
saat berada dalam pelukan
ketika lirih kau dendang lagu
sungguh terasa teduh nyaman
lautan kasih sayang ibunda
bertaburan bagai bintang di angkasa
ikhlas dan murni sepanjang masa
mengisi setiap nafas yang kuhela
terima kasih tak terhingga
atas kasih yang telah kau beri
untuk cinta yang sudah tercurah
hingga aku beranjak dewasa
dalam linang airmataku
setangkup doa untuk ibunda
Tuhan, sayangi ibu sepenuh kasih
seperti yang ibu lakukan untukku
sejak di rumah putih
hingga akhir hayatnya…
.oOo.