Kerlip mentari mulai tampak menyambut pagi ini
Jendela alam mulai terbuka dengan pesona yang kerap membuncahkan linangan senyuman….
Senyum kutebar dalam pesona alam di tepi pantai
Menyeruak di kaki cakrawala , semburat kuning keluar sembunyi-sembunyi
Di pelataran rumah kupandang air yang menenangkan jiwa dengan kelembutan sepoi angin…
Dimanjakan alam yang sarat dengan keindahannya
Bergelut dengan pagi yang mulai merekah dan mulai menanjak siang
Tak pernah lelah alam memanjakan dan menyajikan dentingan nyanyian alam
Betapa alam telah melukiskan dalam gambaran alam yang indah
Inilah Indonesiaku…..
Tapi lihat di belahan timur
Masih banyak pengantar duka di tiap ruang –ruang hati setiap insan
Yang terpenjarakan oleh kedukaan panjang peperangan yang tak pernah berhenti dengan suara dentuman mesiu …
Atas nama keyakinan yang malah membunuh sesama manusia yang tak berdosa
Bahkan pagi menjelang suara mesiu sudah menggema dalam lorong-lorong rumah
Entah sampai kapan ini berakhir….
Bulir-bulir derita panjang yang selalu menyambutmu dan bermandikan teriakan-teriakan ketakutan
Tak mungkin mereka merajuk di saat genting terkecuali ada insan yang mau bersama-sama berdamai dalam cinta Allah
Masih saja peperangan berlanjut di belahan timur….
Cirebon, 8 Maret 2018
sumber gambar :https://www.plukme.com
pagi-pagi makin nyejukin hati dengan baca puisi..
^_^
makasih mbak daruma
Pagi di kantor udah baca puisi di sini aja
walau kadang otak saya di bkin bingung sama kalimat2 di puisi
nah, mas adi harus pandai mencerna bahasa puisi