langit kuning kemerahan mewarnai cakrawala
cahaya mentari seolah mengintip disela mega
selaksa kelelawar terbang menyambut malam tiba
burung gelatik menyisih dibawah pelepah kelapa
aku terpaku indahnya panorama pantai jimbaran
satu lukisan alam yang tiada mampu tertandingi
elok bak permata surgawi yang jatuh dari khayangan
seraut wajah diantara ribuan keindahan pulau bali
termenung sendiri aku mencoba memeluk asa
dibawah payung terpal lenganku tergolek dimeja
kursi bambu tempatku bersandar nampak goyah
menahan tubuhku yang lelah dirundung gelisah
butiran air laut berkilauan bagai mutiara biru
riak gelombang kecil menari menyentuh ujung kaki
pasir putih terhampar sepanjang bibir pantai
hembusan angin perlahan menyaput kulit ariku
sejenak anganku melayang teringat bayangan
gadis manis yang pernah menemaniku di pantai ini
tapi kini hanya bisa sekedar menjadi kenangan
aku tak mampu menepis apa yang pernah terjadi
tak mau terlarut dalam kesendirian
aku berdiri dan melangkahkan kakiku
menuju arah deburan ombak berkejaran
ingin rasanya bercanda dengan laut biru
aku merunduk mengambil sebutir batu karang
sambil berjalan pelan aku lempar sembarang
sekedar mengisi waktuku yang terasa beku
tanpa ada lagi dirimu berada disampingku
disini, dipasir ini seakan menjadi saksi
masih nampak jelas bekas jejak tapak kaki
sepanjang bibir pantai kita berjalan berdua
dibawah naungan cahaya indah bulan purnama
hati ini rasanya perih saat aku mengingatmu
ingin rasanya memutar kembali jalannya waktu
berjuta kenangan indah itu melintas lagi
tak terasa airmataku mengalir membasahi pipi
diatas pasir namaku dan namamu aku tulis
kugoreskan gambar sebuah hati diantaranya
usapan gelombang air laut berulang mengikis
perlahan lukisanku itu hilang tak berbekas
tinggallah aku terduduk menahan rasa pedih
kulihat kau berdiri tersenyum bergaun putih
dalam hati aku berdoa kepada Sang Pencipta
semoga kau disana damai dan bahagia selamanya..