Kenangan Usang
di tengah perjalanan yang pernuh keluh kesah
aku merasa lelah di tengah peluh membasah
kusandarkan tubuhku yang rapuh di tepi jalan
kukenang kembali masa yang telah lama silam
ketika pohon jambu masih setinggi bahu
semilir angin terselip di sela rumpun bambu
tapak kaki telanjang berjalan membelah pematang
bermain bersama di bibir kali yang mengalir tenang
di atas dua roda menembus tirai embun pagi
di tengah nyanyian belalang di pucuk daun padi
berdendang sendiri menyusuri jalan yang sepi
bergegas menuju kelas sebelum bel berbunyi
hati yang tak sabar demi menatap wajah pujaan hati
mencuri pandang di tangah riuh canda teman sebaya
sementara bunga cinta bermekaran di awal musim semi
menambah gairah memacu rasa ingin selalu bersama
kala malam menjelang membuat hati merintih nyeri
bayang wajahmu selalu tergambar di sela halaman buku
selembar kertas biru sebagai kanvas menulis bait puisi
sebatas melepas gundah yang kian merasuki kalbu
rintik hujan bersenandung lirih di luar jendela
mengajakku larut dalam rindu menyesak dada
gambar wajahmu bertebaran di langit kamar
merangkai lagu yang kupetik diatas dawai gitar
terbuai mimpi yang terbentang di malam syahdu
mengajakmu terbang bermain di antara mega
kupetik bintang dan kusematkan di rambutmu
sebagai pertanda api asmara yang menggelora
namun cinta tak selamanya mampu terjaga utuh
dua hati yang terpisah oleh rasa keangkuhan diri
segala harapan yang kubangun berakhir runtuh
tinggalkan kenangan yang tersimpan dalam memori
.oOo.
Kenangan Usang – @donibastian – lumbungpuisi.com GF – 24/01/2016