Di Ujung Senja

Di lorong tapak senja kupandang langit yang mulai menjingga

Masih kuingat saat-saat kau utarakan cintamu

Di bukit yang dipenuhi dengan rerumputan dan ilalang yang bergoyang

Tertiup bayu yang kadang menjamah kerinduanku

Akan sosokmu yang tak akan pernah kulupakan

 

Di sini di bukit ilalang juga aku menuai bahagia

Detak jantungku berdegup semakin cepat saat-saat kau cium diriku

Dalam percikan asmara dengan setangkup haru yang terpoles dalam sanubari

Sampai tak kurasakan lagi rasa sakitku yang mulai menjamah tubuhku

Aku terpana dalama pesona lautan cintamu….

 

Kini ku harus melepaskanmu pergi

Aku tak mungkin lagi menyapamu dengan senyumku

Karena kanker sudah mulai mengerogoti sel-sel tubuhku

Aku memilih membiarkan kau pergi mencari cinta lain

Agar kau dapatkan kebahagiaan lain di luar sana

 

Kini ku hanya dapat memilah rindu padamu setiap senja di bukit ini

Menyakitkan tapi rinduku rebah dalam lautan jingga di atas sana

Melintas senja demi senja ku kenang bahtera cinta yang pernah kita lewati

Tak pernah kuberhenti berselimutkan sunyi di sini

Tetap merindukanmu sampai kutahu maut akan menjemputku saat senja….

 

Cirebon,15 Maret 2018

Sumber gambar :http://1017theone.ca/

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

3 Komentar