waktuku tlah tiba
memungut selembar kain putih
tanganku gemetaran
airmataku luruh
sesak terasa didada
ribuan godam meluluh lantakkan batinku
mataku sayu
menatap cinta layu
berlumur kepedihan
terkoyak kekecewaan
terdiam
membiru
Aku berusaha tegar
hadapi kenyataan
cinta yang kuagungkan
tak lagi ada tanda kehidupan
segenap penyesalan
bercampur kekecewaan
memaksaku untuk membungkus
sebuah cinta suci
dengan selembar kain kafan
airmataku terurai lagi
ketika bungkusan putih itu
aku benamkan
kedalam liang lahat
yang aku gali sendiri
tak ada yang menemani
kecuali melodi
menyayat hati
berkali kali
berulang ulang
terngiang ngiang
meneriaki kupingku
masih nampak guratan merah
airmata bercampur darah
merembes diantara serat kain putih
aku terhempas
kehilangan nafas
aku ingin ikut mati
bersama cinta suci
tapi ribuan tangan keikhlasan
membuatku bertahan
memberiku kekuatan
untuk menyaksikan
tanganku mengayunkan cangkul
menggaruk garuk asa
mengorek orek pasir harapan
menimbun sebuah liang
mengubur sebuah kenangan
aku taburkan kembang
warna putih melati
pertanda keihlasan tiada tara
menyertai setangkup do’a
bibirku basah
dengan ayat suci
Aku terpaku
disisi pusara cinta
aku pandangi untuk terakhir kali
seraya aku letakkan
seukir batu nisan
sebagai kenangan
kulukis disana
sebuah hati
diantara dua nama
namaku dan namamu .. :’(
—-
untuk mengenang kematian cintaku
jum’at 26 april 2013