“BIARLAH…”

Biarlah mimpi buruk cukup tersimpan dalam tidurku.

Takkan kubiarkan mereka menghantui saat aku bangun.

Aku tahu tanya itu di matamu.

Sebaiknya tak kubuat benakmu bertambah keruh.

 

Biarlah takut menjadi bayang samar di balik senyum ini.

Takkan kubiarkan teror mengusikmu hingga gelisah setengah-mati.

Aku tahu, diam-diam kau pun merasa ngeri.

Ada Tuhan, sayang, kita tak pernah sendiri.

 

Biarlah kita terus berusaha

meski dengan sisa-sisa yang ada.

Mereka bukan siapa-siapa,

maupun apa-apa

meski ingin dan merasa bisa menguasai segalanya.

Hidup ini bahkan bukan kita yang punya.

Lalu siapa mereka yang merasa berhak atas semua?

 

Serahkan takutmu pada-Nya.

Biarkan mereka suka-suka.

Matikan rasamu pada mereka

agar mereka tidak bisa berkuasa

apalagi berbuat apa-apa.

Kamu telah lama bebas merdeka

meski mereka masih selalu berusaha

memasukkanmu ke dalam penjara

mengataimu gila

menyebutmu tak berguna.

 

Mereka tak sadar telah lama kalah

saat hanya kepada-Nya kamu pasrah.

Jadi biarlah…

 

R.

(Jakarta, 4 April 2015)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.