Penulis: EX HASTIRA

Sumber gambar dari sini Segelintir perih menjarah isi hatiku Luka yang menguak terasa seperti sembilu … >

Sumber gambar di sini Di keningan malam laut yang membiru mendekap mesra sang bulan Kerinduan … >

Saat daun mulai meranggas di awal kemarau di saat itulah aku menemukan masih ada tunas … >

Di tepian pantai saat anak-anak lain bersekolah Anak-anak dengan kaki telanjang mulai berlarian saat kapal … >

Kadang rumah adalah tempat yang paling nyaman untuk diriku berlabuh dalam kepenatan, kecemasan. Ada ibu … >

Kupalingkan wajahku dalam deburan rasa nyeri yang hadirkan duri yang begitu menyakitkan ….. Tapi tangan-tangan … >

Mentari terus bersinar tak pernah lelah Sinarnya kuning melepas siang dengan penuh kerinduan Pepohonan akan … >

Saat daun mulai berguguran di musim gugur di Osaka Setelah musim semi berlalu Begitu juga … >

Sepi dalam kegelapan malam yang sunyi Hanya hamparan gelap yang menyelimuti malam Sayup-sayup malam mulai … >

Tak peranh lelah dia berjalan menyusuri aspal panas, membawa beban di pundaknya Kerutan di wajahnya … >

Masih ada rasa perih di hati yang membias terang sampai aku sendiri malu untuk mengakuinya … >

Berpacu dengan waktu saat pagi mulai merekah Kelopak-kelopak harapan mulai terbit saat mulai kuuntai sampah-sampah … >

Setetes air sumber kehidupan…. Kini hilang entah kemana Hanya ada air yang menghitam oleh zat-zat … >

Gambar 1 Bersama anak-anak bernyanyi ceria terasa lebur bersama sanubari Menebarkan keceriaan saat nada-nada itu … >

Mimpi itu selalu berulang di saat malam mulai merampas ingatanku Datangnya lautan cinta yang kau … >