“AMARAH DAN LUKA LAMA”

Ah, cinta…

Sudah terlalu lama

Ternyata lukamu masih juga menganga

Entah apa penyembuhnya

 

Ah, sayang…

Amarahmu masih kejam

Lagi-lagi hatimu teracuni dendam

hingga benakmu kembali dan kian kelam

 

Mengapa biarkan dirimu begini?

Sudah lama kau telah berjanji

bahwa kau takkan pernah lagi kembali

Kukira kau benar-benar sudah pulih

 

Biarkan orang berbicara

Dunia ini penuh dengan segala yang berbeda

terutama yang berharap kau seperti mereka

tanpa peduli kau tersiksa

 

Meski demikian,

baguslah bila kau masih bisa diam

sementara mereka bebas melempar dugaan dan penghakiman

Tak perlu membalas dengan hinaan

 

Kamu adalah satu

Hanya kamu yang tahu

cara menjalani hidup dan menjadi dirimu

Terlalu egois berharap mereka mengerti,

karena kamu – dan bahkan semua – bukanlah pusat alam semesta ini…

 

R.

(Jakarta, 7 Januari 2016 – 16:45)

#1bulanberpuisi

A bleeding heart

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.