pernah kubaca sebuah petuah
orang bodoh dan orang bijak
keduanya sama tak terpisah
jika mereka sedang jatuh cinta
jadi aku tak merasa bersalah
bila aku menjadi orang idiot
berpikirpun aku masih bisa
tapi kenapa aku tetap ngotot
wajahnya berkilau bagai berlian
putih terpancar warna keperakan
membekap berkas cahaya rembulan
didalam sebuah laciku tersimpan
aku serasa punya dua bola dunia
yang satu aku bawa kedalam mimpi
sedang lainnya tertinggal dirumah
aku nekad bercinta dengan ilusi
bila saja aku mau pakai logika
benar kata orang aku ini gila
mana mungkin aku mencintainya
sementara aku sudah jadi miliknya
itulah yang aku bilang tadi
aku jadi orang yang teramat bodoh
tak mampu menahan jatuhnya hati
meski aku bangun benteng kokoh
terpaksa aku main kucing-kucingan
juga terbiasa bermain petak umpet
diam diam aku curi curi kesempatan
sekedar mengobati kepala yang mumet
aku juga rajin tipu sana tipu sini
termasuk juga menipu hati sendiri
yang penting aku memelihara dua hati
harapanku keduanya bisa bersinergi
kadang terpikir juga, mengapa aku egois
tak peduli siapa, maunya menang sendiri
akupun yakin dia pasti akan menangis
bila tahu bahwa aku sedang mendua hati
benar saja pada suatu ketika
sepandainya kusimpan bangkai
tercium juga bau busuknya
diapun tahu aku main gila
akupun tak bisa menghindar
lalu disuruhnya aku memilih
pergi bersama burung camar
atau pulang kembali kerumah
aku seperti terbangun dari mimpi
tak ada gunanya lagi bermain hati
mengumbar cinta tak ada habisnya
hanya sekedar membuang waktu saja
kini aku telah kembali kerumah
bersama istri dan anak anakku
semua ini anugerah yang terindah
sepanjang hidup dan kehidupanku
.oOo.