pagi yang mencekam diakhir bulan september
seorang gadis kecil terkulai dipelukan ibunda
menahan perih luka, bibirnya nampak gemetar
sebutir timah panas tlah merobek punggungnya
menetes darah segar membasahi baju piyama
tubuhnya yang rapuh lemah lunglai tak berdaya
gadis kecil itu tak pernah tahu apa yang terjadi
terjebak sebagai korban sebuah drama revolusi
didalam samar dia sempat melihat
tentara berbaju coklat bertopi merah
mencari ayahnya yang seorang jenderal
untuk dibawa pergi saat itu juga
didalam sayup diapun mendengar
kala seorang tentara bertanya : ‘Mana Nasution ?”
dengan tegas ibunya menjawab : “Pak Nasution !,
beliau sudah tiga hari ini berada diluar kota
Kalian kesini hanya untuk membunuh anak saya !!“
itulah kalimat terakhir yang menutup sebuah kisah
upaya penculikan yang menyisakan duka mendalam
ayahnya selamat namun harus rela bertukar korban
anak perempuan yang manis dan seorang ajudan
hingga pada suatu pagi
sudah dirawat enam hari
namun tak banyak berarti
gadis kecil itu tak tertolong lagi
masih tersimpan pertanyaan
sampai kini tak terjawabkan
“Ade salah apa, kenapa ditembak?
Ade sayang mama papa…,”
gadis kecil itu mengucap perlahan
sebelum nafas terakhir dihembuskan. ..
.oOo.
Puisi ini ditulis untuk mengenang Ade Irma Surjani , salah satu korban G 30 S PKI