Benarkah Kanker Payudara Diturunkan dari Orang Tua?

kanker payudara

Kanker payudara adalah salah satu jenis kanker yang paling umum dialami oleh perempuan di seluruh dunia. Banyak yang bertanya, Apakah kanker payudara diturunkan orangtua. Pertanyaan ini wajar muncul, terutama jika ada riwayat keluarga yang mengidap kanker payudara. Dalam artikel ini, kita akan membahas hubungan antara faktor genetik dan risiko, serta bagaimana cara mengelola risiko tersebut.

Faktor Genetik dan Kanker Payudara

Penelitian menunjukkan bahwa faktor genetik dapat memengaruhi risiko seseorang terkena kanker payudara. Sekitar 5-10% kasus kanker terkait dengan mutasi genetik yang diturunkan dari orang tua. Gen yang paling sering dikaitkan dengan kanker payudara adalah BRCA1 dan BRCA2.

  • Gen BRCA1 dan BRCA2: Mutasi pada gen ini dapat meningkatkan risiko hingga 60-80% dalam hidup seseorang. Selain itu, mutasi ini juga meningkatkan risiko kanker ovarium.
  • Riwayat Keluarga: Jika ibu, saudara perempuan, atau anggota keluarga dekat lainnya memiliki riwayat kanker payudara, risiko Anda juga akan meningkat, terutama jika kanker terjadi pada usia muda.

Namun, penting untuk diingat bahwa memiliki mutasi genetik bukan berarti pasti akan terkena kanker. Banyak faktor lain, termasuk gaya hidup dan lingkungan, juga berperan.

Bagaimana Mengidentifikasi Risiko Genetik?

Jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan kanker payudara, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengidentifikasi risiko genetik Anda:

  1. Konsultasi dengan Dokter: Diskusikan riwayat kesehatan keluarga Anda dengan dokter. Mereka dapat membantu menilai apakah Anda memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.
  2. Tes Genetik: Tes ini dapat mendeteksi mutasi pada gen BRC. Jika Anda positif memiliki mutasi genetik ini, dokter akan membantu Anda merencanakan langkah pencegahan.
  3. Pemeriksaan Rutin: Jika risiko Anda meningkat, dokter mungkin akan merekomendasikan pemeriksaan payudara lebih sering, seperti mammogram atau MRI payudara.

Faktor Lain yang Mempengaruhi Risiko

Selain faktor genetik, ada banyak faktor lain yang dapat memengaruhi risiko, seperti:

  • Usia: Risiko kanker meningkat seiring bertambahnya usia.
  • Gaya Hidup: Kebiasaan seperti merokok, konsumsi alkohol berlebihan, kurang aktivitas fisik, dan pola makan yang buruk.
  • Hormon: Penggunaan terapi hormon tertentu atau penggunaan pil KB dalam jangka panjang.

Bagaimana Mengurangi Risiko Kanker Payudara?

Jika Anda khawatir tentang risiko kanker, berikut beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risikonya:

  1. Gaya Hidup Sehat:
    • Makan makanan yang kaya akan serat, buah-buahan, dan sayuran.
    • Hindari konsumsi alkohol berlebihan dan berhenti merokok.
    • Lakukan olahraga secara teratur.
  2. Pantau Berat Badan:
    • Kelebihan berat badan, terutama setelah menopause, dapat meningkatkan risiko.
  3. Pemeriksaan Rutin:
    • Lakukan pemeriksaan payudara sendiri setiap bulan dan periksakan diri ke dokter setidaknya sekali setahun.
  4. Pertimbangkan Profilaksis:
    • Bagi mereka yang memiliki risiko genetik tinggi, dokter mungkin akan merekomendasikan tindakan pencegahan seperti mastektomi preventif atau terapi obat untuk menurunkan risiko.

Metode untuk Mendeteksi Kanker

Deteksi dini kanker  sangat penting untuk meningkatkan peluang keberhasilan pengobatan. Berikut adalah beberapa metode yang digunakan untuk mendeteksi kanker payudara:

  1. Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI):
    • SADARI adalah metode sederhana yang dapat dilakukan di rumah untuk mendeteksi perubahan atau benjolan pada payudara.
    • Lakukan SADARI setiap bulan, terutama setelah menstruasi, saat payudara lebih rileks.
  2. Pemeriksaan Klinis Payudara (SADANIS):
    • Pemeriksaan ini dilakukan oleh tenaga medis terlatih untuk mendeteksi tanda-tanda awal.
    • Direkomendasikan bagi wanita yang berusia di atas 20 tahun untuk melakukannya secara rutin.
  3. Mammogram:
    • Mammogram adalah pemeriksaan menggunakan sinar-X untuk mendeteksi perubahan atau kelainan pada jaringan payudara.
    • Direkomendasikan untuk wanita berusia di atas 40 tahun atau lebih muda jika memiliki risiko tinggi.
  4. Ultrasonografi (USG) Payudara:
    • USG menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan gambar jaringan payudara.
    • Sering digunakan untuk wanita muda dengan jaringan payudara yang lebih padat.
  5. Magnetic Resonance Imaging (MRI):
    • MRI payudara adalah metode pencitraan yang lebih sensitif, terutama untuk wanita dengan risiko genetik tinggi.
    • Digunakan sebagai pelengkap mammogram dalam beberapa kasus.
  6. Biopsi:
    • Jika ditemukan kelainan, biopsi dilakukan untuk mengambil sampel jaringan payudara guna memastikan adanya sel kanker.
  7. Tes Genetik:
    • Tes ini membantu mengidentifikasi mutasi genetik seperti BRCA 1 dan BRCA 2 yang meningkatkan risiko kanker.

Kapan Harus Khawatir?

Jika Anda memiliki beberapa faktor berikut, segera konsultasikan dengan dokter:

  • Anggota keluarga dengan kanker payudara sebelum usia 50 tahun.
  • Riwayat keluarga dengan mutasi BRCA1 atau BRCA2.
  • Riwayat keluarga dengan jenis kanker lain yang terkait, seperti kanker ovarium.

Kesimpulan

Jadi, apakah kanker payudara diturunkan dari orang tua? Jawabannya adalah, dalam beberapa kasus, ya. Faktor genetik seperti mutasi pada gen BRCA 1 dan BRCA 2 dapat meningkatkan resiko terkena kanker. Namun, faktor genetik hanya merupakan bagian kecil dari gambaran besar. Gaya hidup sehat, pemeriksaan rutin, dan pengelolaan risiko yang baik dapat membantu mengurangi kemungkinan terkena kanker payudara, bahkan jika Anda memiliki riwayat keluarga.

Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang risiko terserang kanker, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. Dengan informasi yang tepat dan tindakan pencegahan yang sesuai, Anda dapat menjaga kesehatan dan mengurangi risiko.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.