Kau Bunuh Aku dengan Puisimu

Malam-Gulita01.jpg

aku adalah kembang yang tumbuh di taman
kumbang dan kupu hanyalah sahabat lama
musim berganti adalah kisah perjalanan
mengisi hari-hari tiada yang teristimewa

Bacaan Lainnya

hingga sampailah aku pada satu waktu
dimana pucuk daun tak semestinya luruh
angin meniup lembut menyentuh di jiwaku
burung pipitpun tak hendak pergi menjauh

kau goreskan serangkai aksara sederhana
namun ku tak sanggup selesai membacanya
tubuhku terasa terbang melayang di sela mega
bersama kedua bola mataku yang berkaca

kau nyalakan api lilin kecil terangi jiwaku
kau taburkan sejuta bintang di malam gulita
kau lepaskan merpati putih di langit biru
kau jadikan hidupku ini kembali penuh warna

aku tak mengerti bagaimana ini terjadi
ataukah memang kau cipta sebait mantra
kau buka pintu hati yang lama terkunci
perlahan merasuk ke dalam relung jiwa

apakah kau tengah melukis indah pelangi
mengajakku menari dibawah bulan bercahaya
tiada pernah sekalipun aku memandangi
serasa diri ini t’lah menjelma sempurna

kau bercerita tentang seorang lelaki hijau
tangah menunggu bulir padi merunduk di ladang
seiring butiran peluh basahi sekujur tubuh
matanya berbinar ketika kekasihnya datang

kau buat aku termangu sendiri di sudut ruang
larut dalam irama lagu yang sedang kau mainkan
debur ombak di pantai mengikis batu karang
lembut perangaimu runtuhkan dinding keangkuhan

kau bagai malaikat dari surga
yang selama ini aku nantikan
kepak sayapmu bengkitkan gairah
membawaku ke gerbang kebahagiaan

bila memang waktu berpihak pada kita
bila memang langit sudah memberi tanda
kukuhkan niatmu, datanglah segera
agar mimpiku ‘kan berwujud nyata

.oODBOo.

‪#‎donibastian‬ – lumbungpuisi
greenfield – 27/11/2015

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.