Puisi Karya : Vivi Tirta Wijaya
Aku bukanlah siapa-siapa
hanya seorang bapak tua
pekerjaanku hanyalah meminta-minta
pangkalanku di jembatan penyeberangan busway
Setiap hari aku selalu mendapat receh
dari setiap orang yang berlalu lalang
walau orang sering menganggapku remeh
tak apa mungkin nasibku memang malang
Tangan ini terus menengadah
pagi sampai sore terus seperti ini
walau lelah tapi aku pasrah
demi bertahan di ibukota kejam ini
Suatu hari ada anak sekolah berseragam
memberiku sedekah tapi bukan uang
sebuah kantong plastik hitam
ku buka ternyata isinya makanan
Air mata tak kuasa menahan
bulir air mata turun perlahan
lama-lama semakin deras
ah ternyata aku menangis
Seluruh tubuhku gemetaran
dalam hidupku baru kali pertama
tidak diberi uang tapi makanan
dari seorang gadis yang cantik jelita
Raut muka gadis itu berubah
mungkin bingung mengapa ku bersedih
dalam hati ingin berterimakasih
atas kebaikan hati yang tak terkira
Tapi dia keburu pergi
meninggalkanku sendiri disini
sambil undur diri
dia pun mengucapkan “selamat pagi!”
Terimakasih Tuhan
atas rezeki yang kau beri hari ini
ku berjanji akan mengucapkan terimakasih
kepada gadis berhati putih
yang telah memberiku makanan
.oOo.