Pake aplikasi pinjaman uang online memang gampang banget. Udah gitu, pilihannya juga banyak. Ada yang nyediain layanan all in one kayak Kredivo. Ada juga yang spesifik menawarkan layanan pinjaman tunai online aja kayak KrediFazz.
Sayangnya, meskipun pakenya gampang, tapi cukup banyak hal yang harus dipertimbangkan matang-matang sebelum pake aplikasi pinjaman uang online. Sebab, fintech atau pinjaman online ini beberapa kali cukup ramai di media karena permasalahan regulasi dan juga kurangnya pemahaman dan kesiapan pengguna untuk menggunakan jasa fintech.
Salah satu contohnya: menggunakan aplikasi fintech untuk gali lubang tutup lubang. Tentu aja, hal tersebut sangat tidak disarankan dan bukan hal bijaksana untuk dilakukan. Bukan cuma itu, jika kamu masih memiliki 5 hal di bawah ini, kemungkinan besar, kamu belum siap untuk pake dan pinjam uang di fintech. Yuk, simak ulasannya.
Belum bisa membedakan mana kebutuhan dan keinginan
Kebutuhan adalah sesuatu yang sifatnya hampir tidak bisa ditunda, apalagi yang kategorinya primer seperti sandang, pangan, dan papan. Sementara keinginan adalah hal-hal yang lebih bisa ditunda dibanding kebutuhan.
Dengan kata lain, jika keinginan tersebut masih harus ditunda, maka tidak akan menghambat aktivitas atau kehidupan sehari-hari. Contoh: keinginan untuk pergi liburan atau beli baju keluaran terbaru dari brand favoritmu.
Memaksakan keinginan jika tidak dibarengi dengan kemampuan finansial yang mumpuni, hanya akan menambah masalah dan beban keuangan baru. Jangan sampai, tujuan dari pake aplikasi pinjaman uang online adalah untuk memenuhi keinginan konsumtifmu ya.
Menganggap remeh jatuh tempo pembayaran kredit
Kalau kamu masih sering menunda pembayaran angsuran kredit dan menganggap remeh tanggal jatuh tempo, maka kamu bisa dikatakan belum siap pinjam uang di fintech. Sebab, rata-rata fintech memiliki tenor yang cukup singkat.
Mulai dari 14 hari sampai dengan 1 bulan. Hanya sebagian fintech yang memiliki opsi tenor yang panjang. Salah satunya Kredivo yang menawarkan opsi tenor pinjaman mulai 30 hari, 3 bulan, dan maksimal 6 bulan. Pembayaran pinjaman di Kredivo bisa dicicil, bukan satu kali bayar seperti sebagian besar fintech.
Meskipun kamu bersedia bayar denda, bayar angsuran kredit yang melewati jatuh tempo tetap akan membuat histori dan skor kreditmu menurun lho.
Menganggap gali lubang tutup lubang adalah hal biasa
Mungkin ada masanya ketika jatuh tempo cicilan sebentar lagi, tapi kamu belum ada uang untuk membayar. Otomatis, jadi kepikiran untuk pinjam di tempat lain supaya cicilannya ketutup dan nggak perlu denda. Sesekali, hal ini mungkin bisa menjadi solusi. Tapi, hal ini tidak boleh diwajarkan apalagi dianggap biasa. Makin sering hal ini dilakukan atau makin banyak gali lubang tutup lubang, ini bakal menjadi masalah untuk kondisi keuanganmu.
Seperti yang kita tahu, aplikasi fintech yang legal jumlahnya cukup banyak. Download dan pake aplikasi fintech memang mudah, tetapi jangan sekali-kali digunakan dengan sengaja untuk gali lubang tutup lubang. Misalnya, pinjam di fintech A, lalu pinjam lagi di fintech B untuk bayar pinjaman di fintech A. Menggunakan lebih dari 1 aplikasi fintech dalam 1 waktu juga sangat tidak disarankan demi keamanan dan kestabilan kondisi keuanganmu ke depannya.
Belum punya perencanaan bisnis yang matang jika tujuannya untuk modal
Untuk orang-orang yang tertarik bikin usaha dan butuh pinjaman produktif, tapi belum tersentuh atau punya akses ke bank, pinjam uang ke fintech mungkin pernah dilirik sebagai solusi. Ditambah, sebagian fintech saat ini ada juga yang memang menyasar UMKM dan pemilik usaha. Tentu saja, dengan limit pinjaman yang disesuaikan, bunga lebih rendah, dan tenor yang lebih panjang.
Namun, jika belum punya perencanaan bisnis yang baik, maka bisa dikatakan kamu belum siap untuk pinjam modal ke fintech. Sebab, kalau dilakukan, uang pinjaman bisa jadi malah tidak digunakan untuk modal usaha atau alokasi dananya kurang tepat. Padahal, per bulan depan, cicilannya sudah harus dibayar. Nah, repot kan?
Malas membaca dan mencari tahu aturan main dan pinjaman di fintech terkait
Perlu dipahami kalau setiap fintech memiliki aturannya masing-masing. Mulai dari syarat pengajuan, cara pinjam, sampai dengan besaran limit, suku bunga, dan tenor. Ada fintech yang menawarkan limit pinjaman besar, ada juga yang kecil. Ada fintech yang punya suku bunga tinggi, ada juga yang bersahabat. Terkait suku bunga, sesuai dengan anjuran AFPI atau Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia, maksimal bunga yang dianjurkan di fintech adalah 0,8% per hari. Tidak boleh lebih.
Jika kamu tertarik menggunakan sebuah aplikasi fintech, maka sebaiknya kamu memahami betul bagaimana cara fintech tersebut bekerja dan tetek bengek lainnya yang terkait biaya pinjaman. Jangan sampai, di akhir, ketika jatuh tempo, kamu baru menyadari bahwa bunganya besar dan hal-hal lain yang menurutmu membebani. Padahal, di awal, informasi tersebut sudah dicantumkan secara transparan di website atau aplikasi fintech.
Bunga fintech pilihanmu terlalu besar? Maka kamu bisa cari fintech lain yang bunganya lebih rendah. Seperti Kredivo yang suku bunga pinjamannya hanya 2,6% per bulan. Plus, kamu bisa pilih tenor 1, 3, atau 6 bulan.
Sebagai contoh, untuk pinjaman sebesar 2 juta di Kredivo dengan tenor 3 bulan, rinciannya akan menjadi seperti berikut:
- Jumlah pinjaman pokok sebesar Rp 2 juta.
- Biaya admin sebesar 6% atau Rp180.000.
- Jumlah uang yang diterima atau akan dicairkan sebesar Rp1.880.000.
- Jumlah angsuran per bulan sebesar Rp718.670 selama 3 bulan. Sudah termasuk bunga 2,6% per bulannya. Kalau ditotal, maka menjadi Rp2.156.010.
Bukan cuma bunganya yang terkenal lebih rendah dibanding fintech lain, pinjaman di Kredivo juga bisa cair dalam satu hari kerja jika pengajuan sudah disetujui. Ditambah, limit keseluruhan yang bisa kita dapat dengan menjadi pengguna Premium Kredivo maksimal s.d Rp 30 juta. Makin menarik, kan?