bersama hujan aku menyusuri malam
di sela detik waktu yang berjalan pelan
kusandarkan asa di dinding yang diam
kutembus ranah langit merengkuh bulan
indah raut wajahmu merayap di atas langit kamar
seiring dendang ilalang yang beku di pelataran
tetes air luruh bagai ribuan jemari mengetuk pagar
terbaring layu tubuhku rebah beralas seribu khayalan
bila saja kau kini tengah berselimut gelisah
sendiri dicekam ruang yang gelap dan sempit
kunyalakan api di sepucuk lilin mengusir resah
demi cinta di hati yang selama ini menghimpit
jika airmatamu tak hendak berhenti mengalir di pipi
mendekap luka menganga beraroma pedih perih di hati
inginku membelai lembut wajah sayu menepis duka lara
demi rasa menyesak di dada yang telah lama membara
tapi kudengar suara kumbang dan belalang menertawai
saat aku mulai nyaman berbicara pada diriku sendiri
dinding kamar adalah sahabat sejatiku sepanjang malam
senantiasa memeluk tubuhku seraya tersenyum dalam diam
sekeping hati merintih terkurung di dalam bingkai rindu
sekadar ingin menatap rembulan nun jauh di ujung cakrawala
ranting pohon meranggas kini membelah tirai bayangan semu
aku terjaga di dalam jeritan sepi yang tergambar di jiwa
tertatih kumelangkah menyusuri jalan setapak yang tajam berliku
mencari sebutir mutiara yang terselip di antara rimbun bebatuan
hijau rerumputan mengiringi kemanapun langkah yang ingin kutuju
aku tersesat dalam kehampaan hingga mentari singgah di peraduan
mengharapmu ‘tuk mengingatku hanyalah satu hal yang tak mungkin terjadi
mengajakmu bernyanyi bersama adalah peristiwa yang tak kan pernah ada
mencintaimu hanya kulakukan saat kau tak pernah lagi berada disini
memegang teguh kasih dalam hati yang terdalam ternyata sia-sia belaka
mungkin Tuhan telah memberi sebuah pelajaran
bagi manusia yang terlarut dalam buai asmara
berada didekat-Nya tatkala hanyut dalam kesepian
bersama tangis yang pecah dalam peluk kasih-Nya
ternyata cinta hanyalah serangkai aksara
yang selalu ada meski tak pernah dimiliki
beribu jalan kan ditempuh demi meraihnya
namun tenggelam di dasar lautan rasa sedih
.oOo.
@donibastian – lumbungpuisi
highlander 31032015